Asmaulhusna Al Baits
Sebagai gambaran untuk memahami
asmaulhusna al-Ba’is untuk kalian semua. Ada beberapa peristiwa dalam kehidupan
yang lakukan setiap hari. Yaitu ketika kita bangun tidur dan ketika kita
mengalami pingsan atau tidak sadar (koma) dirumah sakit.
Apakah
kamu ingat segala peristiwa selama kamu mengalami salah satu dari dua peristiwa
tersebut. Atau kamu dapat melihat reaksi dari orang yang baru pingsan atau
tidur? Itu contoh gambaran dari memahami asmaulusna al-Ba’is. Mari kita
pelajari lebi lanjut asmaulhusna al-Ba’is ini.
Al-Ba’is artinya yang Maha Membangkitkan.
Allah Swt. kembali membangkitkan makhluk yang telah mati dari kubur ketika hari
Kiamat tiba. Hanya Allah Swt. yang sanggup membangkitkan seluruh makhluk yang
telah mati.
Nabi Ibrahim A.S. pernah bertanya kepada Allah Swt. tentang bagaimana Allah Swt. membangkitkan dan menghidupkan kembali orang yang sudah lama meninggal, yang tulang belulangnya sudah rapuh, hancur, serta menyatu dengan tanah. Kemudian Allah Swt. berfirman :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُى الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَهِنَّ قَلْبِي قَالَ
فَخُذْ أَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ
سَعْيًاوَاعْلَمْ أَنَّ اللهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Artinya:
اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ
مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗ ۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى
طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ
نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًا ۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ
لَهٗ ۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya :
Atau, seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh menutupi (reruntuhan) atap-atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah kehancurannya?” Lalu, Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (kembali). Dia (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya engkau telah tinggal selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, (tetapi) lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang) dan Kami akan menjadikanmu sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia. Lihatlah tulang-belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging (sehingga hidup kembali).” Maka, ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Aku mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”
QS. Al-An’am/6 : 60.
وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفّٰىكُمْ بِالَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيْهِ لِيُقْضٰٓى اَجَلٌ مُّسَمًّىۚ ثُمَّ
اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ
بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Artinya :
Dan kisah Asabul Kahfi yang tidur 309 tahun lamanya dibangkitkan oleh Allah SWT dari tidurnya dan tidak berubah sedikitpun dari diri mereka. Ilmu pengetahuan dan logika tidak bisa menjelaskan bagaimana orang yang ditidurkan selama seratus tahun dan makanannya tetap dalam keadaan utuh seperti sediakala, sementara keledainya telah menjadi tulang belulang, lalu tulang belulang itu dikumpulkan dan atas kuasa Allah Swt. dapat hidup kembali.
Suatu hal yang menurut akal manusia tidak mungkin, tetapi bagi Allah Swt. itu sangat mudah, karena Allah Swt. memiliki sifat Al-Ba'is. Jadi rasa iman dan yakin merupakan sikap yang utama dalam memahami asmaulhusna “al-Ba’is”.
Posting Komentar