Asmaulhusna Al Baits

Daftar Isi
Materi Kelas 4
Bab 2 : Asmaulhusna al Baits

Sebagai gambaran untuk memahami asmaulhusna al-Ba’is untuk kalian semua. Ada beberapa peristiwa dalam kehidupan yang lakukan setiap hari. Yaitu ketika kita bangun tidur dan ketika kita mengalami pingsan atau tidak sadar (koma) dirumah sakit.

            Apakah kamu ingat segala peristiwa selama kamu mengalami salah satu dari dua peristiwa tersebut. Atau kamu dapat melihat reaksi dari orang yang baru pingsan atau tidur? Itu contoh gambaran dari memahami asmaulusna al-Ba’is. Mari kita pelajari lebi lanjut asmaulhusna al-Ba’is ini.

Al-Ba’is artinya yang Maha Membangkitkan. Allah Swt. kembali membangkitkan makhluk yang telah mati dari kubur ketika hari Kiamat tiba. Hanya Allah Swt. yang sanggup membangkitkan seluruh makhluk yang telah mati.

Nabi Ibrahim A.S. pernah bertanya kepada Allah Swt. tentang bagaimana Allah Swt. membangkitkan dan menghidupkan kembali orang yang sudah lama meninggal, yang tulang belulangnya sudah rapuh, hancur, serta menyatu dengan tanah. Kemudian Allah Swt. berfirman :

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِمُ رَبِّ أَرِنِي كَيْفَ تُى الْمَوْتَى قَالَ أَوَلَمْ تُؤْمِنْ قَالَ بَلَى وَلَكِنْ لِيَطْمَهِنَّ قَلْبِي قَالَ 

فَخُذْ أَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِ فَصُرْهُنَّ إِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلَى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ 

سَعْيًاوَاعْلَمْ أَنَّ اللهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Artinya:

(Ingatlah) ketika Ibrahim berkata, "Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang- orang mati." Dia (Allah) berfirman, "Belum percayakah engkau?" Dia (Ibrahim) menjawab, "Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang." Dia (Allah) berfirman, "Kalau begitu, ambillah empat ekor burung, lalu dekatkanlah kepadamu (potong-potonglah). Kemudian, letakkanlah di atas setiap bukit satu bagian dari tiap-tiap burung. Selanjutnya, panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera. Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana (QS. Al-Baqarah/2: 260)

 Dan ada cerita dari Nabi Uzair as. di dalam al-Qur’an sebagaimana dijelaskan dalam surat al-Baqarah ayat 259 :

اَوْ كَالَّذِيْ مَرَّ عَلٰى قَرْيَةٍ وَّهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۚ قَالَ اَنّٰى يُحْيٖ هٰذِهِ اللّٰهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۚ فَاَمَاتَهُ اللّٰهُ 

مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهٗ ۗ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۗ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالَ بَلْ لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانْظُرْ اِلٰى

طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۚ وَانْظُرْ اِلٰى حِمَارِكَۗ وَلِنَجْعَلَكَ اٰيَةً لِّلنَّاسِ وَانْظُرْ اِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ 

نُنْشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوْهَا لَحْمًا ۗ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗ ۙ قَالَ اَعْلَمُ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Baca Juga: loading

Artinya :

Atau, seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh menutupi (reruntuhan) atap-atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah kehancurannya?” Lalu, Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (kembali). Dia (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya engkau telah tinggal selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, (tetapi) lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang) dan Kami akan menjadikanmu sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia. Lihatlah tulang-belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging (sehingga hidup kembali).” Maka, ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Aku mengetahui bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.”

QS. Al-An’am/6  : 60.

وَهُوَ الَّذِيْ يَتَوَفّٰىكُمْ بِالَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُمْ بِالنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيْهِ لِيُقْضٰٓى اَجَلٌ مُّسَمًّىۚ ثُمَّ 

اِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ

Artinya :

Dialah yang menidurkan kamu pada malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari. Kemudian, Dia membangunkan kamu padanya (siang hari) untuk disempurnakan umurmu yang telah ditetapkan. Kemudian kepada-Nya tempat kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

Dan kisah Asabul Kahfi yang tidur 309 tahun lamanya dibangkitkan oleh Allah SWT dari tidurnya dan tidak berubah sedikitpun dari diri mereka. Ilmu pengetahuan dan logika tidak bisa menjelaskan bagaimana orang yang ditidurkan selama seratus tahun dan makanannya tetap dalam keadaan utuh seperti sediakala, sementara keledainya telah menjadi tulang belulang, lalu tulang belulang itu dikumpulkan dan atas kuasa Allah Swt. dapat hidup kembali.

Suatu hal yang menurut akal manusia tidak mungkin, tetapi bagi Allah Swt. itu sangat mudah, karena Allah Swt. memiliki sifat Al-Ba'is. Jadi rasa iman dan yakin merupakan sikap yang utama dalam memahami asmaulhusna “al-Ba’is”.

Berikut cara meneladani asmaulhusna Al-Bais dengan baik :
1. Percaya bahwa ketika hari kiamat semua makhluk akan dibangkitkan.
2 Cepat bangkit dari keterpurukan ketika mengalami kegagalan.
3. Memiliki semangat dalam berbagai hal.
4. Tidak larut dalam kesedihan dan penyesalan apabila mengalami kegagalan.

 


Posting Komentar